Video.jejamo.com – Lampung Selatan. Kabupaten yang menjadi pintu gerbang Pulau Sumatera ini kian berkembang menjadi daerah yang maju dan sejahtera. Berbagai perubahan prositif mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Di bawah kepemimpinan Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza bersama wakilnya Eki Setyanto, yang menjabat sejak tahun 2010 hingga 2015, bebagai prestasi dan penghargaan berhasil diraih oleh daerah yang kini dikenal dengan nama Serambi Sumatera.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Lampung Selatan yang terus meningkat menjadi salah satu indikator kemajuan. Dari 771,9 miliar rupiah pada tahun 2010, menjadi sekitar 1,8 triliun rupiah pada tahun 2015. Peningkatan ini sejalan dengan melonjaknya Pendapatan Asli Daerah yakni dari 59,83 miliar rupiah pada tahun 2010 menjadi 130,62 miliar rupiah pada 2014. Sementara pertumbuhan ekonomi di Lampung Selatan rata-rata mencapai 6 persen setiap tahun. Kinerja ini layak diapresiasi mengingat pemerintahan sebelum Rycko Menoza menjabat mewariskan beban defisit anggaran hingga 50,4 miliar rupiah.
Rycko Menoza kerap menuangkan gagasan baru dalam menjalankan pemerintahan. Berbagai program pembangunan yang berbasis ekonomi kerakyatan membuahkan hasil positif. Dari catatan Badan Pusat Statistik Lampung Selatan, jumlah penduduk miskin menurun dari 187.545 jiwa pada tahun 2010 menjadi kurang dari 150.000 jiwa pada tahun 2014. Begitu juga jumlah pengangguran dari 53.935 jiwa pada tahun 2010 menjadi sekitar 20.000 jiwa pada tahun 2014.
Pemerintah derah Lampung Selatan mengalokasikan anggaran sebesar 47 persen dari total APBD tahun 2015 untuk sektor pendidikan. Prioritas yang diberikan pada sektor ini ikut mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia di Lampung Selatan dari 70,06 persen pada tahun 2010 menjadi 72 persen pada tahun 2014. Ini berarti, kualitas pembangunan manusia di Lampung Selatan bertambah dari kategori menengah ke kategori tinggi.
Di bidang kesehatan, dilakukan pembangunan gedung Rumah Sakit Umum Daerah Bob Bazar Kalianda dan 12 puskesmas rawat inap yang tersebar di wilayah Lampung Selatan. Berbagai fasilitas kesehatan yang disediakan berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Lampung Selatan, sehingga usia harapan hidup meningkat dari 68 tahun pada 2010 menjadi 72 tahun pada 2014. Selain itu, di tahun 2015 pemerintah kabupaten Lampung Selatan bersama Badan Narkotika Nasional mulai membangun rumah sakit untuk merehabilitasi pengguna narkotika dan obat-obatan terlarang di Kota Kalianda.
Pembangunan gedung tenis indoor, lapangan tenis outdoor, dan GOR Kalianda, menjadikan dunia olahraga di Lampung Selatan bergeliat. Puncaknya, pada tahun 2014 Lampung Selatan menjadi tuan rumah sekaligus juara umum pada Pekan Olahraga Provinsi Lampung. Daerah ini juga menjadi satu-satunya kabupaten yang memiliki dua stadion dengan dibangunnya Stadion Radin Inten dan Stadion Zainal Abidin Pagaralam yang memiliki 8 lintasan lari, sehingga menjadikan stadion ini memenuhi standar internasional.
Rycko Menoza memberi perhatian khusus pada pembangunan infrastruktur jalan untuk menunjang perekonomian masyarakat. Maka ia mendorong program pembangunan jalan poros kecamatan yang terbagi dalam 9 jalur poros dengan panjang total 156,5 kilometer. Program yang sudah mulai berjalan ini diharapkan tuntas dan bisa dimanfaatkan masyarakat pada tahun 2015.
Di bawah kepemimpinan Rycko Menoza, pemerintah kabupaten Lampung Selatan memberikan insentif kepada 5.095 ketua RT se Lampung Selatan sebesar 500 ribu rupiah per orang. Insentif yang jumlahnya terus meningkat setiap tahun ini merupakan apresiasi kepada ketua RT sebagai ujung tombak pegawai pemerintahan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Bahkan, para ketua RT yang menginginkan insentif tiap bulan juga telah diberikan melalui dana ADD berjumlah 1,2 juta rupiah per tahun yang bersumber dari dana APBD. Ada pula insentif bagi 5.000 kader posyandu dan juga bidan desa.
Di bidang keagamaan, Rycko Menoza menggagas pembangunan masjid modern Kubah Intan di Kalianda. Tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid kebanggaan masyarakat Lampung Selatan ini diproyeksikan menjadi rest area sekaligus ikon Serambi Sumatera. Tak hanya pembangunan fisik, Pemerintah Daerah Lampung Selatan juga mendorong peningkatan mental dan spiritual masyarakat. Untuk itu diberikan bantuan hibah bagi 500 rumah ibadah, 123 pondok pesantren, 160 TPA, dan 46 yayasan keagamaan. Setiap tahun pemerintah Lampung Selatan memberikan insentif bagi 1.500 orang guru ngaji dan 269 orang Petugas Pembantu Pencatat Nikah. Melalui program perjalanan spiritual keagamaan, sebanyak 703 umat muslim diberangkatkan untuk menjalani ibadah umrah ke tanah suci, 115 orang beragama Hindu ke Provinsi Bali, 42 orang beragama Budha ke Thailand dan Yogyakarta, dan 18 orang beragama Kristen dan Katolik ke Yerusalem. Di tahun 2015, pemerintah daerah Lampung Selatan memberangkatkan 1.000 umat muslim untuk mengikuti wisata rohani ke masjid Kubah Mas di Depok, Jawa Barat. Sementara sebanyak 140 umat Hindu ke Pura Jagatkarta di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, dan 40 umat Budha ke candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Berbagai kegiatan keagamaan ini dilakukan untuk meningkatkan keimanan masyarakat sehingga kehidupan yang damai dan penuh toleransi bisa terwujud. Tak heran jika di bidang keagamaan Lampung Selatan menorehkan prestasi membanggakan, dengan keberhasilan meraih Juara Pertama pada kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran tingkat provinsi empat kali berturut-turut sejak tahun 2012, 2013, 2014, dan 2015.
Kerja nyata Rycko Menoza membawa perubahan di Lampung Selatan membuatnya mendapatkan berbagai penghargaan, seperti Satya Lencana Pembangunan tahun 2014 yang diserahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara Pekan Nasional Petani Nelayan ke XIV di Malang, Jawa Timur. Pada tahun 2015 Rycko Menoza menerima penghargaan Satya Lencana Darma Bhakti Pramuka dari Presiden Joko Widodo yang diserahkan langsung pada upacara Peringatan Hari Pramuka Ke- 54 di Lapangan Utama Bumi Perkemahan Pramuka, Cibubur, Jakarta Timur. Ini semua merupakan prestasi dalam menggagas, mendorong, dan mengimplementasikan pembangunan di Lampung Selatan.
Berbagai kemajuan dan capaian positif yang diraih memberikan gambaran bahwa program pembangunan di Lampung Selatan sedang berjalan di jalur yang benar, sehingga Rycko Menoza dan Eki Setyanto sangat layak untuk bisa melanjutkan kepemimpinan di periode kedua. Pasangan yang pada Pilkada tahun 2015 ini mendapat nomor urut 2, kembali mengajak semua elemen masyarakat untuk membangun Lampung Selatan. Kerja sama semua pihak harus dijaga dan ditingkatkan untuk mewujudkan Lampung Selatan yang lebih baik di masa depan.(*)
Video Berita Lampung Terkini
711 kali dilihat, 1 kali dilihat hari ini