Video.jejamo.com – Jatuhnya pesawat tempur Rusia, Sukhoi SU-24, yang ditembak jatuh jet tempur Turki F-16, Selasa lalu, mengundang perhatian dari dunia internasional.
Perhatian tidak hanya dari sisi peristiwa penembakan, namun juga dari kemampuan dua jet tempur itu.
Bahkan kemampuan jet tempur Rusia itu dipertanyakan setelah jatuh ditembak pesawat lawas buatan Amerika Serikat.
Sukhoi SU-24 diperkenalkan angkatan udara Uni Soviet pada tahun 1974, ia merupakan tipe bomber alias pesawat pengebom dengan sayap jenis sweep wing, yang memungkinkannya terbang efektif dalam kecepatan yang berbeda-beda.
Jet yang bisa dioperasikan dalam segala cuaca ini, digunakan untuk melancarkan serangan udara ke permukaan.
Ia didesain dapat mengangkut dua pilot yang duduk bersebelahan, sebuah konfigurasi penumpang yang jarang dipakai dalam sebuah jet tempur karena biasanya depan belakang.
Karena SU-24 didesain mampu terbang rendah dan pelan untuk mencari posisi terbaik dalam menghancurkan target di permukaan tanah, maka kapabilitas serangan udaranya cukup terbatas, sehingga SU-24 mungkin kewalahan jika diserang F-16.
Pesawat F-16 boleh jadi lebih tua usianya, namun dinilai lebih mumpuni dibanding SU-24 jika saling serang di udara. Apalagi Turki mengoperasikan dua unit F-16 untuk menghadang sukhoi Rusia tersebut, ditambah faktor sukhoi tidak siap saat menghadapi serangan Turki. (akun. Extra World News – Liam Zimol – Yeter Ulan – youtube – video.jejamo.com)
Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya
959 kali dilihat, 1 kali dilihat hari ini