Video.jejamo.com, Bisnis – Keripik khas Lampung, baik yang berbahan baku singkong, sukun, talas, maupun pisang, sangat menguntungkan. Setiap hari, omzet yang diraup dari usaha industri rumah tangga ini, bisa mencapai, dua sampai tiga juta rupiah, per hari.
Salah seorang pengusaha keripik lampung ini adalah Ahmad Suheri. Ia sudah melakoni usaha ini, sejak tahun 2000.
Setiap hari, Suheri menghabiskan puluhan kilogram bahan baku, untuk diolah menjadi keripik.
Bahan baku itu, terdiri dari singkong, talas, pisang, dan sukun. Suheri mengatakan, oleh-oleh keripiknya itu terdiri dari tiga belas varian rasa, antara lain rasa cokelat, keju, mocca, dan masih banyak yang lainnya .
Bahan baku diperoleh suheri dari beberapa daerah di Lampung, antara lain dari Kabupaten Pesawaran dan Kalianda, Lampung Selatan.
Suheri memiliki empat karyawan, untuk bertugas mengupas bahan baku, memberi bubuk perasa, menggoreng, sampai dengan pengemasan.
Setiap hari, omzet yang suheri kumpulkan mencapai dua sampai tiga juta rupiah. Yang menjadi kendala usaha ini, menurut Suheri, adalah musim kemarau. Jika kemarau, pasokan bahan baku menjadi berkurang.
Ia berharap, usahanya ini memiliki banyak cabang di Lampung, setidaknya tiga sampai empat cabang.
1,933 kali dilihat, 1 kali dilihat hari ini