Video.jejamo.com, Bandar Lampung – Sejumlah alumnus SMPN 16 Bandar Lampung menggelar aksi solidaritas dan keprihatinan atas dicopotnya Purwadi dari jabatan kepala sekolah oleh Wali Kota Bandar Lampung Herman HN.
Aksi yang dilakukan Senin malam ini diikuti sejumlah perwakilan alumni. Mereka menyalakan lilin, membentangkan poster, menabur bunga, dan menyanyikan Hymne Guru dan Gugur Bunga serta membaca puisi karya penyair Wiji Thukul.
Koordinator aksi solidaritas Muhammad Afandi Hasan mengatakan, aksi ini bentuk solidaritas kepada Purwadi yang dicopot oleh Herman HN.
Afandi menilai Purwadi adalah sosok kepala sekolah dan guru yang baik dan berprestasi. Di bawah kepemimpinan Purwadi, sekolah meraih banyak prestasi di bidang akademik dan non akademik.
Afandi Hasan mengatakan, pencopotan Purwadi hanya lantaran menerima handuk dari salah seorang kandidat walikota Bandar Lampung adalah sesuatu yang dibesar-besarkan.
Afandi Hasan menilai, pencopotan yang dilakukan via telepon saat Purwadi mengambil air wudu jelang salat Jumat adalah bentuk matinya rasa kemanusiaan.
Afandi Hasan menjelaskan, Purwadi juga difitnah bertamu ke rumah kandidat walikota itu dan menjadi tim suksesnya. Padahal, kata Afandi, rumah kandidat itumemang dekat dengan sekolah dan rute itu biasa dilalui guru-guru saat berolahraga dan jalan sehat bersama.
Afandi Hasan mengatakan, pihaknya akan berkonsolidasi untuk langkah berikutnya.
Ia mendesak Wali Kota Bandar Lampung Herman HN mengembalikan Purwadi ke jabatan kepala sekolah. Ia juga meminta klarifikasi atas fitnah yang diterima Purwadi sebagai tim sukses salah seorang calon Walikota Bandar Lampung.
Para peserta aksi solidaritas tetap menerapkan protokoler kesehatan dalam acara ini. Aksi selama kurang lebih satu jam itu ditutup dengan mendengar puisi Wiji Thukul yang dikenal dengan kalimat “hanya ada satu kata: lawan”.
Liputan Sugiono, repoter Jejamo.com.
292 kali dilihat, 4 kali dilihat hari ini