Video.jejamo.com – Lampung Selatan, daerah yang menjadi pintu gerbang Pulau Sumatera ini terus berkembang menjadi daerah yang unggul dan berdaya saing. Berbagai kemajuan di berbagai bidang kian dirasakan masyarakat, seperti di sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan yang mendominasi kegiatan perekonomian di kabupaten yang juga dikenal dengan nama Serambi Sumatera.
Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza, yang menjabat sejak tahun 2010, menanamkan semangat berbenah untuk menuju perubahan yang lebih baik di awal kepemimpinannya. Kini, memasuki tahun ke 5 pemerintahannya, telah banyak prestasi dan torehan positif diraih oleh Lampung Selatan.
Salah satu indikator kemajuan dapat dilihat dari meningkatnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Lampung Selatan. Dari 771,9 miliar rupiah pada tahun 2010, menjadi sekitar 1,8 triliun rupiah pada tahun 2015. Peningkatan ini sejalan dengan melonjaknya Pendapatan Asli Daerah yakni dari 59,830 miliar rupiah pada tahun 2010 menjadi 130,62 miliar rupiah pada 2014.
Berbagai program pembangunan yang berbasis ekonomi kerakyatan terus dijalankan. Seperti program unggulan one village one product yang bertujuan meningkatkan produksi komoditas unggulan seperti pisang, kakao, cabe, minapolitan, dan sapi PO.
Dengan luas lahan pertanian sekitar 45.575 hektare, Kabupaten Lampung Selatan menjadi salah satu lumbung padi terbesar di Provinsi Lampung. Produksi padi mengalami peningkatan dari 393 ribu ton pada tahun 2010 menjadi 461 ribu ton pada tahun 2014. Kondisi ini membuat produksi beras terus menanjak dari tahun ke tahun, mulai dari 230.092 ton pada tahun 2010 hingga mencapai 260.777 ton pada tahun 2014. Tak heran jika kabupaten Lampung Selatan bisa surplus beras hingga 172.889 ton, sehingga ikut menyukseskan Program Peningkatan Produksi Beras Nasional.
Kabupaten Lampung Selatan memiliki potensi tanaman kelapa seluas 31.824 hektare, dengan produksi kopra sebanyak 1,94 ton per hektare. Pemerintah daerah terus memotivasi para petani untuk menanam bibit kelapa, sehingga produksi kelapa dalam mengalami peningkatan dari 30.436 ton pada tahun 2010 menjadi 51.431 ton pada tahun 2014. Selain itu juga dikembangkan varietas Kelapa Puan Kalianda yang menjadi ikon wisata di Lampung Selatan.
Sementara itu luas perkebunan tanaman kakao mencapai 15.006 hektare dengan produktifitas sekitar 1,65 kilogram biji kering per hektare. Upaya peningkatan produktivitas dan mutu produk kakao telah dilakukan melalui sekolah lapang kelompok tani. Produksi kakao mengalami peningkatan dari 6.908 ton pada tahun 2010 menjadi 11.491 ton pada tahun 2014.
Untuk meningkatkan populasi sapi peranakan ongole atau sapi PO, Pemerintah Daerah Lampung Selatan menggalakkan kawin suntik melalui seminasi buatan dan membatasi kawin silang antara sapi PO dan sapi biasa. Dari kurang lebih 194.028 ekor ternak sapi yang ada di Bumi Khagom Mufakat, sekitar 80 persen di antaranya merupakan jenis sapi PO. Jumlah populasi sapi potong mengalami peningkatan signifikan, dari 50.966 ekor pada tahun 2010 menjadi 110.214 ekor pada tahun 2014.
Dengan garis pantai sepanjang 247,76 kilometer dan luas perairan laut sekitar 173.347 hektare serta 51 pulau, Kabupaten Lampung Selatan memiliki potensi besar di bidang kelautan dan perikanan. Maka dikembangkan kawasan minapolitan yang diharapakan dapat melayani dan mendorong kegiatan pembangunan perikanan. Potensi laut lestari yang dimiliki sebesar 74.885 ton ikan per tahun, dan baru dimanfaatkan sebesar 32.209,8 ton tiap tahunnya. Kondisi ini membuat Bupati Rycko Menoza mengajak semua pihak untuk membangun sektor kelautan dan perikanan yang merupakan sumber perekonomian di masa depan. Hasil budidaya ikan laut, rumput laut, dan ikan air tawar di Serambi Sumatera mencapai 13 ribu ton pada tahun 2014.
Pemerintah Daerah Lampung Selatan dengan dukungan pemerintah pusat melaksanakan program Kebun Bibit Rakyat untuk mengurangi lahan kritis dan meningkatkan produktivitas lahan di luar kawasan hutan. Sejak tahun 2010 hingga 2014 telah ditanam bibit sebanyak 10.150.000 batang se Kabupaten Lampung Selatan dengan jenis sengon, jabon, akasia, medang, dan mahoni.
Menurut Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza, untuk membangun pertanian yang tangguh dibutuhkan pelaku usaha tani yang berkualitas dan andal. Maka dibutuhkan kehadiran para penyuluh yang memiliki integritas dan mampu melakukan perencanaan, persiapan, dan pelaksanaan penyuluhan yang baik, serta pelaporan dan evaluasi untuk bahan kajian peningkatan kegiatan penyuluhan pertanian.
Memantapkan ketahanan pangan masyarakat juga menjadi prioritas pemerintah daerah Lampung Selatan. Untuk itu dikembangkan lumbung pangan dan lahan pekarangan rumah pangan lestari. Kabupaten ini mempunyai cadangan pangan sebanyak 60 ton beras yang berfungsi antara lain sebagai antisipasi terjadinya kekurangan bahan pangan pada musim paceklik dan ancaman gagal panen. Badan Ketahanan Pangan Lampung Selatan juga terus berupaya mengembangkan menu beragam bergizi seimbang dan aman yang berbasis bahan pangan lokal. Ini salah satu upaya mendukung program one day no rice yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.
Perkembangan sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan kehutanan ini terus didorong melalui pemberdayaan dan pelatihan, sehingga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Lampung Selatan yang rata-rata mencapai 6 persen setiap tahunnya.
Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza memberi perhatian khusus pada pembangunan infrastruktur jalan untuk menunjang perekonomian masyarakat. Maka ia mendorong program pembangunan jalan poros kecamatan yang terbagi dalam 9 jalur poros dengan panjang total 156,5 kilometer. Program yang sudah mulai berjalan ini diharapkan tuntas dan bisa dimanfaatkan masyarakat pada tahun 2015.
Tak heran jika kemudian Rycko Menoza mendapat berbagai penghargaan, seperti penghargaan Satya Lencana Pembangunan tahun 2014 yang diserahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara Pekan Nasional Petani Nelayan ke XIV di Malang, Jawa Timur. Ini merupakan prestasi dalam menggagas, mendorong, dan mengimplementasikan pembangunan di Lampung Selatan.
Berbagai prestasi dan capaian positif yang telah diraih memberikan gambaran bahwa program pembangunan di Lampung Selatan sedang berjalan di jalur yang benar. Maka Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza berharap dukungan seluruh elemen masyarakat bisa terus dijaga dan ditingkatkan demi mewujudkan kesejahteraan di Lampung Selatan.(*)
Video Berita Lampung Terkini
736 kali dilihat, 1 kali dilihat hari ini