Video. jejamo.com – PT. Austasia Stockfeed, anak usaha PT. Santosa Agrindo (SANTORI) Japfa Group, merealisasikan impor sapi indukan sebanyak 1.000 ekor. Sapi tersebut tiba di Pelabuhan Panjang, Lampung pada Kamis kemarin.
Sapi ini nantinya digunakan untuk meningkatkan kapasitas pembiakan sapi Wagyu yang sudah dikembangkan sejak tahun 2012 lalu.
Menurut Head of Breeding, Santori Dayan Antoni, pihaknya bisa merealisasikan impor sapi indukan tersebut, karena dukungan pemerintah terutama dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Muladno.
Menurutnya, Dirjen berhasil meyakinkan Australia untuk menyederhanakan protokol kesehatan hewan, sehingga biaya persyaratan karantina dan pemeriksaaan kesehatan hewan di negara asal turun secara signifikan, dan mengurangi biaya impor indukan.
Komitmen SANTORI, untuk mendorong terciptanya swasembada sapi dilakukan dengan membangun bisnis sapi secara integratif. Selain memiliki Feedloat dan Breeding di Lampung, SANTORI juga memiliki Breeding dalam skala yang lebih besar bertempat di Australia.
Breeding yang dilakukan di Australia tersebut, ditujukan untuk memenuhi
suplai kebutuhan sapi bakalan dan sapi indukan Indonesia. SANTORI pada tahun 2013 membeli dua lahan peternakan bernama Riveren Station and Inverway Station.
Kedua peternakan berlokasi di daerah Victoria River Downs di negara bagian Northern Territory dengan luas lahan gabungan mencapai 555.000 hektar.
Kedua lahan tersebut mampu memiliki kapasitas sebesar 45.000 ekor sapi, meskipun harga impor sapi indukan sudah menurun, biaya untuk melakukan usaha budidaya pembiakan tidak serta merta menurun.
Sistem pembiakan sapi potong dengan model sapi dikandangkan yang umum dilakukan di indonesia, karena minimnya lahan merupakan penyebab utama tingginya biaya produksi. (widyaningrum – video. jejamo.com)
1,667 kali dilihat, 1 kali dilihat hari ini