Video.jejamo.com – Sejumlah petani di Kecamatan sekampung Udik, Lampung Tmur, belum lama ini mulai melirik budidaya jeruk keprok Chokun, sebagai salah satu alternatif menambah pendapatan keluarga.
Musim kemarau panjang yang melanda daerah ini, atau terparah sejak lima tahun terakhir, membuat petani merubah areal sawah menjadi kebun jeruk keprok Chokun.
Prospek budidaya jeruk keprok Chokun yang lebih menggiurkan, juga menjadi alasan petani beralih dari cocok tanam padi.
Arbi, salah satu petani, mengatakan, sebelumnya petani di Gunung Sugih Besar, Sekampung Udik, harus memutar otak, bagaimana caranya memenuhi kebutuhan keluarga saat musim kemarau.
Nasib petani semakin terpuruk, karena tanaman padi gagal panen, akibat berbagai masalah seperti kekeringan, ketersedian pupuk, dan permainan harga tengkulak.
Kini setelah membudidayakan jeruk keprok Chokun, warga di Gunung Sugih Besar mulai bisa tersenyum manis.
Arbi biasa menjual jeruk keprok Chokun yang ia budidayakan dengan harga 12 ribu rupiah per kilogram untuk kualitas terbaik.
Sedangkan untuk pasar lokal, petani menjual 8 ribu hingga 10 ribu rupiah per kilonya. (Arif Surakhman – video.jejamo.com)
Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya
1,616 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini